Oleh: Ummu Mariah Iman Zuhair
Aku akan meriwayatkan kepada anda kisah yang sangat berkesan ini, seakan-akan anda mendengarnya langsung dari lisan ibunya.
Berkatalah ibu gadis kecil tersebut:
Saat aku mengandung putriku, Afnan, ayahku melihat sebuah mimpi di dalam tidurnya. Ia melihat banyak burung pipit yang terbang di angkasa. Di antara burung-burung tersebut terdapat seekor merpati putih yang sangat cantik, terbang jauh meninggi ke langit. Maka aku bertanya kepada ayah tentang tafsir dari mimpi tersebut. Maka ia mengabarkan kepadaku bahwa burung-burung pipit tersebut adalah anak-anakku, dan sesungguhnya aku akan melahirkan seorang gadis yang bertakwa. Ia tidak menyempurnakan tafsirnya, sementara akupun tidak meminta tafsir tentang takwil mimpi tersebut.
Setelah itu aku melahirkan putriku, Afnan. Ternyata dia benar-benar seorang gadis yang bertakwa. Aku melihatnya sebagai seorang wanita yang shalihah sejak kecil. Dia tidak pernah mau mengenakan celana, tidak juga mengenakan pakaian pendek, dia akan menolak dengan keras, padahal dia masih kecil. Jika aku mengenakan rok pendek padanya, maka ia mengenakan celana panjang di balik rok tersebut.
Afnan senantiasa menjauh dari segenap perkara yang membuat murka Allah. Setelah dia menduduki kelas 4 SD, dia semakin menjauh dari segenap perkara yang membuat murka Allah. Dia menolak pergi ke tempat-tempat permainan, atau ke pesta-pesta walimah. Dia adalah seorang gadis yang perpegang teguh dengan agamanya, sangat cemburu di atasnya, menjaga shalat-shalatnya, dan sunnah-sunnahnya. Tatkala dia sampai SMP mulailah dia berdakwah kepada agama Allah. Dia tidak pernah melihat sebuah kemungkaran kecuali dia mengingkarinya, dan memerintah kepada yang ma’ruf, dan senantiasa menjaga hijabnya.
Permulaan dakwahnya kepada agama Allah adalah permulaan masuk Islamnya pembantu kami yang berkebangsaan Srilangka.
Ibu Afnan melanjutkan ceritanya:
Tatkala aku mengandung putraku, Abdullah, aku terpaksa mempekerjakan seorang pembantu untuk merawatnya saat kepergianku, karena aku adalah seorang karyawan. Ia beragama Nasrani. Setelah Afnan mengetahui bahwa pembantu tersebut tidak muslimah, dia marah dan mendatangiku seraya berkata: “Wahai ummi, bagaimana dia akan menyentuh pakaian-pakaian kita, mencuci piring-piring kita, dan merawat adikku, sementara dia adalah wanita kafir?! Aku siap meninggalkan sekolah, dan melayani kalian selama 24 jam, dan jangan menjadikan wanita kafir sebagai pembantu kita!!”
Aku tidak memperdulikannya, karena memang kebutuhanku terhadap pembantu tersebut amat mendesak. Hanya dua bulan setelah itu, pembantu tersebut mendatangiku dengan penuh kegembiraan seraya berkata: “Mama, aku sekarang menjadi seorang muslimah, karena jasa Afnan yang terus mendakwahiku. Dia telah mengajarkan kepadaku tentang Islam.” Maka akupun sangat bergembira mendengar kabar baik ini.
Saat Afnan duduk di kelas 3 SMP, pamannya memintanya hadir dalam pesta pernikahannya. Dia memaksa Afnan untuk hadir, jika tidak maka dia tidak akan ridha kepadanya sepanjang hidupnya. Akhirnya Afnan menyetujui permintaannya setelah ia mendesak dengan sangat, dan juga karena Afnan sangat mencintai pamannya tersebut.
Afnan bersiap untuk mendatangi pernikahan itu. Dia mengenakan sebuah gaun yang menutupi seluruh tubuhnya. Dia adalah seorang gadis yang sangat cantik. Setiap orang yang melihatnya akan terkagum-kagum dengan kecantikannya. Semua orang kagum dan bertanya-tanya, siapa gadis ini? Mengapa engkau menyembunyikannya dari kami selama ini?
Setelah menghadiri pernikahan pamannya, Afnan terserang kanker tanpa kami ketahui. Dia merasakan sakit yang teramat sakit pada kakinya. Dia menyembunyikan rasa sakit tersebut dan berkata: “Sakit ringan di kakiku.” Sebulan setelah itu dia menjadi pincang, saat kami bertanya kepadanya, dia menjawab: “Sakit ringan, akan segera hilang insya Allah.” Setelah itu dia tidak mampu lagi berjalan. Kamipun membawanya ke rumah sakit.
Selesailah pemeriksaan dan diagnosa yang sudah semestinya. Di dalam salah satu ruangan di rumah sakit tersebut, sang dokter berkebangsaan Turki mengumpulkanku, ayahnya, dan pamannya. Hadir pula pada saat itu seorang penerjemah, dan seorang perawat yang bukan muslim. Sementara Afnan berbaring di atas ranjang.
Dokter mengabarkan kepada kami bahwa Afnan terserang kanker di kakinya, dan dia akan memberikan 3 suntikan kimiawi yang akan merontokkan seluruh rambut dan alisnya. Akupun terkejut dengan kabar ini. Kami duduk menangis. Adapun Afnan, saat dia mengetahui kabar tersebut dia sangat bergembira dan berkata: “Alhamdulillah… alhamdulillah… alhamdulillah.” Akupun mendekatkan dia di dadaku sementara aku dalam keadaan menangis. Dia berkata: “Wahai ummi, alhamdulillah, musibah ini hanya menimpaku, bukan menimpa agamaku.”
Diapun bertahmid memuji Allah dengan suara keras, sementara semua orang melihat kepadanya dengan tercengang!!
Aku merasa diriku kecil, sementara aku melihat gadis kecilku ini dengan kekuatan imannya dan aku dengan kelemahan imanku. Setiap orang yang bersama kami sangat terkesan dengan kejadian ini dan kekuatan imannya. Adapun penerjamah dan para perawat, merekapun menyatakan keislamannya!!
Berikutnya adalah perjalanan dia untuk berobat dan berdakwah kepada Allah.
Sebelum Afnan memulai pengobatan dengan bahan-bahan kimia, pamannya meminta akan menghadirkan gunting untuk memotong rambutnya sebelum rontok karena pengobatan. Diapun menolak dengan keras. Aku mencoba untuk memberinya pengertian agar memenuhi keinginan pamannya, akan tetapi dia menolak dan bersikukuh seraya berkata: “Aku tidak ingin terhalangi dari pahala bergugurannya setiap helai rambut dari kepalaku.”
Kami (aku, suamiku dan Afnan) pergi untuk yang pertama kalinya ke Amerika dengan pesawat terbang. Saat kami sampai di sana, kami disambut oleh seorang dokter wanita Amerika yang sebelumnya pernah bekerja di Saudi selama 15 tahun. Dia bisa berbicara bahasa Arab. Saat Afnan melihatnya, dia bertanya kepadanya: “Apakah engkau seorang muslimah?” Dia menjawab: “Tidak.”
Afnanpun meminta kepadanya untuk mau pergi bersamanya menuju ke sebuah kamar yang kosong. Dokter wanita itupun membawanya ke salah satu ruangan. Setelah itu dokter wanita itu kemudian mendatangiku sementara kedua matanya telah terpenuhi linangan air mata. Dia mengatakan bahwa sesungguhnya sejak 15 tahun dia di Saudi, tidak pernah seorangpun mengajaknya kepada Islam. Dan di sini datang seorang gadis kecil yang mendakwahinya. Akhirnya dia masuk Islam melalui tangannya.
Di Amerika, mereka mengabarkan bahwa tidak ada obat baginya kecuali mengamputasi kakinya, karena dikhawatirkan kanker tersebut akan menyebar sampai ke paru-paru dan akan mematikannya. Akan tetapi Afnan sama sekali tidak takut terhadap amputasi, yang dia khawatirkan adalah perasaan kedua orang tuanya.
Pada suatu hari Afnan berbicara dengan salah satu temanku melalui Messenger. Afnan bertanya kepadanya: “Bagaimana menurut pendapatmu, apakah aku akan menyetujui mereka untuk mengamputasi kakiku?” Maka dia mencoba untuk menenangkannya, dan bahwa mungkin bagi mereka untuk memasang kaki palsu sebagai gantinya. Maka Afnan menjawab dengan satu kalimat: “Aku tidak memperdulikan kakiku, yang aku inginkan adalah mereka meletakkanku di dalam kuburku sementara aku dalam keadaan sempurna.” Temanku tersebut berkata: “Sesungguhnya setelah jawaban Afnan, aku merasa kecil di hadapan Afnan. Aku tidak memahami sesuatupun, seluruh pikiranku saat itu tertuju kepada bagaimana dia nanti akan hidup, sedangkan fikirannya lebih tinggi dari itu, yaitu bagaimana nanti dia akan mati.”
Kamipun kembali ke Saudi setelah kami amputasi kaki Afnan, dan tiba-tiba kanker telah menyerang paru-paru!!
Keadaannya sungguh membuat putus asa, karena mereka meletakkannya di atas ranjang, dan di sisinya terdapat sebuah tombol. Hanya dengan menekan tombol tersebut maka dia akan tersuntik dengan jarum bius dan jarum infus.
Di rumah sakit tidak terdengar suara adzan, dan keadaannya seperti orang yang koma. Tetapi hanya dengan masuknya waktu shalat dia terbangun dari komanya, kemudian meminta air, kemudian wudhu’ dan shalat, tanpa ada seorangpun yang membangunkannya!!
Di hari-hari terakhir Afnan, para dokter mengabari kami bahwa tidak ada gunanya lagi ia di rumah sakit. Sehari atau dua hari lagi dia akan meninggal. Maka memungkinkan bagi kami untuk membawanya ke rumah. Aku ingin dia menghabiskan hari-hari terakhirnya di rumah ibuku.
Di rumah, dia tidur di sebuah kamar kecil. Aku duduk di sisinya dan berbicara dengannya.
Pada suatu hari, istri pamannya datang menjenguk. Aku katakan bahwa dia berada di dalam kamar sedang tidur. Ketika dia masuk ke dalam kamar, dia terkejut kemudian menutup pintu. Akupun terkejut dan khawatir terjadi sesuatu pada Afnan. Maka aku bertanya kepadanya, tetapi dia tidak menjawab. Maka aku tidak mampu lagi menguasai diri, akupun pergi kepadanya. Saat aku membuka kamar, apa yang kulihat membuatku tercengang. Saat itu lampu dalam keadaan dimatikan, sementara wajah Afnan memancarkan cahaya di tengah kegelapan malam. Dia melihat kepadaku kemudian tersenyum. Dia berkata: “Ummi, kemarilah, aku mau menceritakan sebuah mimpi yang telah kulihat.” Kukatakan: “(Mimpi) yang baik Insya Allah.” Dia berkata: “Aku melihat diriku sebagai pengantin di hari pernikahanku, aku mengenakan gaun berwarna putih yang lebar. Engkau, dan keluargaku, kalian semua berada disekelilingku. Semuanya berbahagia dengan pernikahanku, kecuali engkau ummi.”
Akupun bertanya kepadanya: “Bagaimana menurutmu tentang tafsir mimpimu tersebut.” Dia menjawab: “Aku menyangka, bahwasannya aku akan meninggal, dan mereka semua akan melupakanku, dan hidup dalam kehidupan mereka dalam keadaan berbahagia kecuali engkau ummi. Engkau terus mengingatku, dan bersedih atas perpisahanku.” Benarlah apa yang dikatakan Afnan. Aku sekarang ini, saat aku menceritakan kisah ini, aku menahan sesuatu yang membakar dari dalam diriku, setiap kali aku mengingatnya, akupun bersedih atasnya.
Pada suatu hari, aku duduk dekat dengan Afnan, aku, dan ibuku. Saat itu Afnan berbaring di atas ranjangnya kemudian dia terbangun. Dia berkata: “Ummi, mendekatlah kepadaku, aku ingin menciummu.” Maka diapun menciumku. Kemudian dia berkata: “Aku ingin mencium pipimu yang kedua.” Akupun mendekat kepadanya, dan dia menciumku, kemudian kembali berbaring di atas ranjangnya. Ibuku berkata kepadanya: “Afnan, ucapkanlah la ilaaha illallah.”
Maka dia berkata: “Asyhadu alla ilaaha illallah.”
Kemudian dia menghadapkan wajah ke arah qiblat dan berkata: “Asyhadu allaa ilaaha illallaah.” Dia mengucapkannya sebanyak 10 kali. Kemudian dia berkata: “Asyhadu allaa ilaaha illallahu wa asyhadu anna muhammadan rasuulullaah.” Dan keluarlah rohnya.
Maka kamar tempat dia meninggal di dalamnya dipenuhi oleh aroma minyak kasturi selama 4 hari. Aku tidak mampu untuk tabah, keluargaku takut akan terjadi sesuatu terhadap diriku. Maka merekapun meminyaki kamar tersebut dengan aroma lain sehingga aku tidak bisa lagi mencium aroma Afnan. Dan tidak ada yang aku katakan kecuali alhamdulillahi rabbil ‘aalamin. (AR)*
DAPATKAN KISAH NYATA LAINNYA 🙂
SILAHKAN KLIK LINK BERIKUT >> https://enkripsi.wordpress.com/kisah-nyata/
sumber: majalah qiblati edisi 4 tahun 3
cressssssssssss..
LikeLike
yup
LikeLike
Mohon artikel diatas dikirimkan ke email sy.
LikeLike
maaf pak, langsung di copy content saja pak
atau copy url berikut https://enkripsi.wordpress.com/2010/07/09/kisah-gadis-kecil-yang-shalihah/
ntar kalo di klik akan otomatis merujuk ke artikel ini
LikeLike
Subhanallah,,,,
LikeLike
betul indah sekali keimanan yang menancap didadanya
LikeLike
subkhanalloh, luar biasa kisah ini. tapi kenapa afnan tidak berkenan menghadiri undangan walimahan ya???
LikeLike
benar luar biasa. wallahua’lam tentang hal itu
LikeLike
karena acara walimah di zaman sekarang begitu banyak fitnahnya akhi.
di antaranya : bercampurnya tamu laki-laki dan perempuan, musik, orang2 yang tidak menutup aurat, basa-basi kadang gosip, berlebih2an dalam makan/minum, dan sebagainya.
LikeLike
ya akh, semoga kedepan bisa menjadi lebih baik
LikeLike
biasanya walimahan zaman sekarang dipenuhi dengan maksiat, bercampurnya laki2 dan perempuan, musik2 yg harom.. dan orang2 yg mengenakan pakaian yg tidak syar’i.. mungkin karena itu afnan kurang berkenan…
LikeLike
ya kemungkinan karena itu
LikeLike
top bgt com
LikeLike
ya, mpe nangis
LikeLike
nak ada cerita2 apik kirmkr ng gonku to nggaaaaa
LikeLike
ya insyaallah
ato njenengan langganan lewait email ja
caranya masukkan alamat di kotak dialog “Langganan Surel/email” disebelah kanan blog ini, di bawah converter hijriyah-masehi
ntar tiap a posting baru akan dikirim lewat email
LikeLike
subhanallah…
ijin share ya..
LikeLike
ya silahkan
LikeLike
wis tau baca pas sipensimaru 2010,
LikeLike
ya tu artikel bulan juli tahun lalu
LikeLike
Mohon Ijin mas,..
Boleh di share ga artikel ini ke temen2??
LikeLike
ya silahkan di share
LikeLike
Subhanalloh, smoga Alloh memberikan kami anak2 yg sholih sholihah amin
LikeLike
amin, semoga doa anda dikabulkan dan mendapatkan anak2 yang sholih shloihah
LikeLike
gooodddddddd
LikeLike
right, jarang beud yang kayak gini
beruntung sekali kedua ortunya
LikeLike
Ya Allah…bertuah ada anak sebegini..
LikeLike
bener bertuah ini anak, hebat
LikeLike
ane prnh baca Akh….
share aja lg dah, biar yg lain jg bs baca… 😀
jazakallah…
LikeLike
tafadhol akh, waiyakum
LikeLike
terharu
LikeLike
sama, menetes air mata tak terasa saat baca nie kisah, apalagi kalo bayangi budak kecik yang ditinggal 😦
LikeLike
wah..trimakasih yah…subhanalloh…
ceritanya bagus banget…mudah2an anak2ku bisa menjadi anak yang sholeh seperti cerita tadi, amin.
LikeLike
ya sama-sama
semoga anak anda bisa menjadi anak yang shalihah. amin
LikeLike
Al-Sofwa:
Hindarilah 3 hal yang dapat mendatangkan laknat.
1. Buang hajat di saluran air,
2. Di tengah jalan,
3. Di tempat berteduh.
(HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dll)
ingat tu mas,,ingatttt…….
LikeLike
terimakasih banyak nasehatnya
LikeLike
Anakx soleh mnrut saya adlah tempaat dari orangtua ,lingkungan dan guru ato pemuka agama dan temen yg baek.. Jd ngga lg sholehah terlahir.. Gmn agan agan ?? Skdar pikiran saya aj.
LikeLike
bisa juga gan, banyak faktor yang mempengaruhinya
semoga ja kita n anak keturunan kita bisa mendapat pemahaman yang benar sesuai generasi terbaik umat ini dan istiqomah di jalan yang lurus nie
begitu juga dengan seluruh manusia… amin
LikeLike
tlong artikel x krm ke email sya…
LikeLike
a sarankan ant subscribe (langganan) lewat email saja
caranya masukkan ke kotak dialog “LANGGANAN SUREL/EMAIL” disebelah kanan tampilan blog ini
nanti setiap ada postingan baru otomatis akan terkirim ke email, terimakasih
LikeLike
Pingback: Kisah Nyata | enkripsi
Luar biasa…subhanallah…
LikeLike
bener, menakjubkan
LikeLike
Sangat menyentuh ht ketabahannya itu.
LikeLike
ya, mengagumkan banget
LikeLike
good story….hiks..hiks..
LikeLike
right, amazing…
LikeLike
subhanaallah,,,bagus banget
LikeLike
ya nie, mengagumkan banget
LikeLike
Subhanallah…Subhanallah…
LikeLike
thoyib, masyaallah
LikeLike
maha besar robb yang menciptakan segala kejadian.
asyhadu alla ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadan rasuulullah
LikeLike
na’am akh
LikeLike
subhanallah…aku irih dengan afnan, aku juga ingin setegar dia dalam menjalani hidup! dan mampu istiomah dalam agamaku meskipun rintangan menjadi penghalang. doain yyaaaah….
LikeLike
ya, semoga ant bisa menjadi pribadi tegar n mampu istiqomah dalam agama ini. amin
LikeLike
allahhu akbar 3x
LikeLike
🙂
LikeLike
SUBKHANALLAH….
mohon artikel diatas dikirim ke dinding facebook.
LikeLike
silahkan ant share saja akh
bisa lewa facebook, twitter, StubleUpon dll
LikeLike
SUBKHANALLAH….
LikeLike
kayaknya kisah fiktif
LikeLike
ini kisah nyata akh
wallahua’lam
LikeLike
Subhanallah
LikeLike
thayib, masyaallah
LikeLike
Subhanallah, semoga kita dikaruniai putra putri yang shalih dan shalihah.
LikeLike
amin, semoga doa dikabulkan
LikeLike
Semoga menjadi I’tbar dan Inspirasi untuk kita, namun sayangnya tidak diceritakan lebih detail perihal masuk islamnya orang2 yang didakwahi oleh afnan, bila ada mungkin > menarik lagi
LikeLike
amin, kisah yang disampaikan di majalah fokus pada diri afnan
untuk orang-orang yang masuk islam bisa klik link berikut
https://enkripsi.wordpress.com/category/mualaf-convert-to-islam/
LikeLike
siip..
mantep bener..
LikeLike
maturnuwun mas
LikeLike
subhanalloh mengetar kn hati ga terasa air mata brlinang smg Alloh anugrahkan anak2 soleh n soleha pd diri kami n musilimin muslimat sluruh dunia…
LikeLike
subhanalloh ga trasa air mata jatuh…
LikeLike
amin
semoga generasi kaum muslimin menjadi lebih baik dan lebih tangguh lagi
LikeLike
Ujian yang berat untuk ibunya untuk berpisah dengan buah hatinya…
LikeLike
semoga ibu dan anak tersebut mendapat tempat terbaik disana kelak
LikeLike
assalamu’alaykum.
sebuah kisah yg sangat mengharukan
sangat menginspirasi
saya brubah menjadi sangat ceking,kecil sekali
menangis yah
menangis dan terharu
subhanallah
masih diberikan-NYA pelajaran
terima kasih telah mau berbagai.
LikeLike
wa’alaikumsalam
ya sama2, terimakasih juga sudah berkunjung n coment di blog ini
semoga artikelnya bermanfaat
silahkan di bagikan agar lebih banyak lagi yang mengambil manfaat
LikeLike
subahanallooh
LikeLike
ya salut
LikeLike
Izin copy paste boleh….??
LikeLike
ya silahkan, dengan mencantumkan sumbernya
LikeLike
assalamu’alaikum kepada, penulis kami dari RUPSI (rumah produksi seni islami) mohon izin untuk mengembangkan kisah di atas dalam bentuk CD audio, yang nanti akan di sebarkan ke radio-radio seindonesia, yaitu wakaf CD, sebagai slah satu metode dakwah kami, adapun hasilnya juga akan kami gunakan untuk perkembangan ke depan…
LikeLike
asslamu’alaikum. kepada yang menulis kisah ini, kami dari Rupsi (rumah produksi seni islami) mohon izin untuk mengambil kisah ini, yang nantinya akan di CD kan, dan akan di sebarkan ke radio-radio se indonesia dan umum sebagai salah satu media dakwah, yang hasilnya juga akan didi gunakan untuk perkembangan dakwah lewat media CD kedepannya…. syukron…
LikeLike
tafadhol, a mendapatkan kisah ini dari majalah qiblati edisi 4 tahun 3
silahkan menghubungi majalah tersebut atau klik http://www.qiblati.com
LikeLike
Pingback: kumpulan kisah nyata yang sangat menyentuh hati « Sesungguhnya Pacaran Adalah Perbuatan Keji Dan Haram. Maka Jangan Pacaran Agar Selamat Dunia Akherat. (silahkan add Facebook: tundher_cary@yahoo.com & ainuamri2@gmail.com )
share di Facebook bisa ga…?
LikeLike
bisa, silahkan klik logo facebook dibawah artikel nya 🙂
LikeLike
Subhanallah,
Razi menangis ketika membaca ceritanya
LikeLike
sama mas Razi
nyentuh banget 😉
LikeLike
Ya allah
kasian bgt. ..
LikeLike
semoga mendapat balasan indah 🙂
LikeLike
Pingback: cerita cinta – kumpulan cerita cinta – kisah cinta – cerita romantis – kisah romantis – cerita mesra – kisah mesra – love story – cerita fiksi – cerita keluarga – kisah keluarga – cerita ro
Subhanallah,
Kisah ini sangat menyentuh hati.
Izin Share ya.
LikeLike
iya bener, bikin “trenyuh”
ya silahkan di share artikelnya
LikeLike
subhanallah sampai nangis aku membacanya.,.,
LikeLike
iya sungguh mengharukan
semoga generasi penerus kita bisa menjadi generasi rabbani yang menjadi ahli surga
LikeLike
Pingback: kumpulan kata-kata cinta terindah – kata romantis – kata kata mutiara – kata mesra – kata kata bijak – ayat ayat cinta – motivasi – kata cinta « Sesungguhnya Pacaran Itu Haram Hukumnya. Maka Jangan Pacaran A
Pingback: cerita cinta – kumpulan cerita cinta – kisah cinta – cerita romantis – kisah romantis – cerita mesra – kisah mesra – love story – cerita fiksi – cerita keluarga – kisah keluarga – cerita ro
Pribadi spt ‘afnan bisa didapati,dilakukan oleh orang yg mengharapkan wajah Alloh & hidupnya sesuai dgn tuntunan RosuluLLOH..krn Alloh ta’ala membuka kesempatan itu & mengharapkan manusia kebaikan dgn ta’at kpdNya & menjauhi larangan2 Nya..serta menyiapkan kematian sejak dini.
LikeLike
setuju banget, semoga banyak lagi tercetak afnan yang lain 🙂
LikeLike
assalamu’alaikum
ijin share ya , ,,,
LikeLike
wa’alaikumsalam, iya monggo… 😉
LikeLike
jadi malu sama afnan..
LikeLike
memang sangat membanggakan afnan 🙂
LikeLike
subhanallaah. . .merinding,terharu,dan jg malu ma gadis kecil ni
LikeLike
benar, semoga generasi penerus kita bisa menjadi generasi rabbani ahli surga, amin
LikeLike
Pingback: KUMPULAN KISAH NYATA | enkripsi