KOMPOR BIJI JARAK ALTERNATIF PENGGANTI KOMPOR MINYAK TANAH

OLEH: HARNO PURWANTO, S.P.

MARKETING AREA QIBLATI MALANG

Saat ini harga minyak mentah dunia mencapai rekor harga tertinggi sepanjang sejarah. Hal ini herakibat pada peningkatan harga bahan bakar minyak (BBM) termasuk juga di Indonesia. Bahkan pemerintah indonesia sudah menaikkan harga BBM untuk rnenyelamatkan APBN yang tersedot untuk subsidi BBM. Gejolak masyarakat menentang rencana kebijakan tersebut kembali memanas hampir di seluruh negeri. Pemerintah menerapkan kebijakan mengganti pemakaian minyak tanah dengan gas elpiji secara bertahap di Indonesia untuk mengurangi konsumsi BBM. Akibatnya masyarakat sulit untuk mendapat minyak tanah. Gas eipiji yang diproyeksi sebagai pengganti minyak tanah juga ikut menghilang dari pasaran. Di pihak lain industri kompor minyak tanah terancam tutup karena kesulitan memasarkan produk mereka. Oleh karena itu Ir. Eko Widaryanto, MS. Dosen Fak. Pertanian Univ. Brawijaya bersama perajin kompor binaannya di Malang mencoba memodifikasi kompor minyak tanah menjadi kompor jarak.

Kompor jarak ini bukan yang pertama di indonesia. Sudah ada dua kompor sejenis yang di temukan yaitu di Bandung dan Nusa Tenggara. Namun, kompor ini rnemiliki sistem kerja yang berbeda sehingga menghasilkan api yang lebih biru. Bentuknya yang mirip dengan kompor minyak tanah memudahkan masyarakat untuk menggunakannya. Harga kompor jarak modifikasi lulusan pasca sarjana UGM ini lebih murah daripada kompor jarak sebelumnya.

Pemakaian kompor jarak sangat sederhana dan praktis. Biji buah jarak yang berwarna hitam dikeringkan lalu dikupas untuk diambil isinya yang berwarna putih. Biji kupasan (maks 300 g) dimasukkan ke kompor lalu dinyalakan dengan cara menambah sedikit minyak tanah/spiritus. 200 g biji kupasan dapat digunakan untuk memasak selama 60 menit (1 jam). Nyala api dapat dibesarkan dan dikecilkan dengan pengatur aliran udara pada kompor. Dan jika biji jarak sudah mau habis cukup menambahkan biji sesuai kebutuhan.

Ketersediaan tanaman akan melimpah setelah dikeluarkannya Inpres Nomor 1/2006 tentang energi alternatif. Seluruh daerah tingkat dua (kabupaten/kota) diinstruksikan untuk menanam tanaman jarak di lahan kosong. Kebutuhan tanaman jarak untuk satu rumah tangga dengan 4 anggota keluarga sebanyak 99-148 kg biji per tahun. Sedangkan tanaman jarak yang dibudidayakan dengan populasi 2000 tanaman per hektar (ha) mampu menghasilkan biji jarak 4000 kg per ha per tahun. Ini berarti bahwa k kebutuhan satu keluarga per tahun dapat dicukupi dengan 50-75 pohon jarak.

***sumber bundel 6 Qiblati