BETAPA LEMBUT RAHMATMU YA ALLAH


Oleh : Mamduh Farhan Al-Buhairi

Di antara kisah teraneh yang pernah kubaca adalah kisah yang disebutkan oleh lbnul Jauzi dalam kitab Birrul Walidain (1/7).

Dari Malik bin Dinar, dia berkata: ‘Saat aku thawaf di Baitul Haram, banyaknya jamah haji dan umrah saat itu sungguh membuatku takjub. Andai saja aku tahu mana antara mereka yang ibadahnya diterima hingga aku ucapkan selamat, dan mana di antara mereka yang ibadahnya ditolak lalu aku beri ucapan bela sungkawa. Dimalam hari aku bermimpi seakan-akan ada  seseorang yang berkata: ‘Malik bin dinar berfikir tentang para jama’ah haji dan umroh, maka demi Allah, sungguh Allah telah mengampuni seluruh jama’ah tersebut baik yang kecil maupun yang besar, laki-laki  dan perempuan, yang hitam atau  putih, yang bangsa Arab dan yang ’ajam, kecuali hanya satu orang. Maka sesungguhnya Allah telah murka kepadanya dan Dia telah menolak hajinya.”

Malik berkata: “Maka akupun tertidur malam itu, dan tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala dan aku khawatir  jangan-jangan akulah laki-laki itu. Tatkala berada pada malam yang kedua aku bermimpi seperti itu pula, hanya saja dikabarkan kepadaku, bahwa bukan aku orang tersebut, tetapi seorang laki-laki dan penduduk Khurasan dan kota yang disebut Balkh. Dia dipanggil dengan nama Muhammad bin Harun al-Balkhi. Allah tengah murka atasnya, dan Allah telah menolak hajinya”.

Di pagi hari, aku pergi ke kabilah Khurasan, lalu kukatakan: ‘Apakah di tengah-tengah kalian terdapat Balkhiyun (orang-orang dari Balkh)?’ Mereka menjawab: “Ya ada”. Maka akupun pergi kepada mereka seraya mengucapkan salam. Aku berkata: ‘Apakah ada di antara kalian seorang laki-laki yang disebut Muhammad bin Harun?’ Mereka menjawab: ‘Wahai Malik, engkau bertanya tentang seorang laki-laki yang tidak ada seorangpun di Khurasan yang lebih ahli ibadah dan lebih zuhud daripadanya.’ Akupun terheran-heran karena pujian mereka yang indah atasnya dan atas mimpi yang telah kulihat dari tidurku. Akupun berkata: ‘Tunjukkanlah aku kepadanya”. Merekapun menjawab: ‘Sesungguhnya sejak empat puluh tahun lalu dia senantiasa puasa di siang hari dan menghidupkan malamnya, serta tidak bertempat tinggal kecuali di reruntuhan-reruntuhan. Kami menyangka dia sekarang berada di reruntuhan-reruntuhan Makkah.”

Akupun berjalan-jalan di reruntuhan, tiba-tiba aku melihatnya sedang berdiri di belakang sebuah tembok, tangan kanannya terpotong dan digantungkan di lehemya, tulang selangkanya berlobang dan terikat dengan dua buah belenggu berat di kakinya, sementara dia dalam keadaan ruku’ dan sujud. Ketika dia merasakan suara gesekan kedua kakiku, dia menoleh seraya berkata: “Siapakah engkau?” Kukatakan: “Malik bin Dinar.” Dia berkata: “Wahai Malik, apa yang membuatmu datang kepadaku? Engkau telah melihat sebuah mimpi? Ceritakanlah mimpi itu kepadaku!” Kukatakan: “Aku malu menceritakannya kepadamu.” Dia
mengatakan,”jangan malu”. Akupun menceritakan mimpi itu kepadanya lantas diapun menangis panjang dan berkata,”Wahai Malik, mimpi tersebut telah diperlihatkan kepadaku sejak empat puluh tahun lalu, setiap tahun ada seorang laki-laki zuhud sepertimuyang melihatnya, bahwa aku termasuk ahli neraka.

Aku berkata kepadanya, “Antara kamu dan Allah ada dosa yang sangat besar? Dia menjawab “Ya, dosaku jauh lebih besar daripada langit, bumi,dan gunung-gunung.” Kukatakan,”Ceritakanlah kepadaku agar aku bisa memperingatkan manusia yang tidak mengetahuinya.” Dia berkata: “Wahai Malik, dulu aku seorang laki-laki pecandu minuman keras. Pada suatu hari aku minum minuman keras di rumah salah seorang temanku, hingga ketika aku telah mabuk dan hilang akal, akupun pulang ke rumah. Saat aku masuk rumah, ternyata ibuku tengah menyalakan tungku api yang bagian dalamnya telah menjadi putih (terang, karena nyala api yang membara). Ketika dia melihatku sempoyongan karena mabuk, dia pun mulai memberikan nasihat kepadaku, seraya berkata,”Ini adalah hari terakhir dari bulan Syaban, dan malam pertama dari bulan Ramadhan. Besok di pagi hari manusia mulai berpuasa, dan kamu dalam keadaan mabuk?! Tidakkah kamu malu kepada Allah?!” Maka kuangkat kedua tanganku kemudian aku pun mencampakannya. Diapun berkata,“Celaka kamu”.

Akupun marah karena ucapannya. Aku bawa dia dengan mabukku, lalu kulemparkan dia ke dalam tungku api. Maka saat istriku melihat, dia mernbawaku dan memasukkanku ke dalam sebuah rumah seraya menutup pintu rapatrapat.

Di akhir malam hilanglah mabukku, kemudian aku panggil istriku untuk membukakan pintu. Dia menjawab dengan kasar. Kukatakan,”Mengapa sikapmu kasar seperti ini, aku belum pernah mengetahuinya darimu?”. Dia menjawab,”Engkau berhak untuk tidak kuhormati”. Kukatakan,”Kenapa?” Dia menjawab,”Engkau telah membunuh ibumu, engkau telah melemparnya kedalam tungku api, dan sungguh dia telah terbakar.” Maka saat aku mendengar hal ini, aku tidak kuasa lagi menahan diri untuk mendobrak pintu dan keluar menuju tungku api. Ternyata ibuku sudah gosong didalamnya seperti roti yang terpanggang. Maka segera kuletakkan tangan kananku di kusen pintu kemudian kuhentakkan daun pintu dengan tangan kiriku hingga tangan kananku putus, terpotong. Kemudian kulubangi tulang selangkanganku, lalu kumasukkan belenggu-belenggu ini ke dalamnya, dan kuikat kedua kakiku dengan kedua belenggu ini. Ketika itu harta kekayaanku sebanyak delapan ribu dinar. Kusedekahkan semuanya sebelum matahari terbenam, lalu aku memerdekakan 26 orang budak wanita, dan 23 orang budak laki-laki, dan aku waqafkan sawah ladangku di jalan Allah. Sejak empat puluh tahun lalu aku berpuasa di siang hari, dan berdiri shalat dimalam hari. Akupun berhaji setiap tahun. Dan setiap tahun, selalu ada orang-orang alim sepertimu melihat mimpi seperti mimpimu, bahwa aku termasuk ahli neraka.”

Malik berkata: “Akupun mengusapkan kedua tanganku ke wajahku, dan kukatakan,“Wa hai orang yang malang, hampir-hampir saja engkau membakar bumi beserta orang yang ada di atasnya dengan apimu”. Maka diapun mengangkat tangannya ke langit seraya berkata, “Wahai dzat yang memberikan jalan keluar bagi kesempitan, wahai Dzat yang menyingkap kegundahan, Wahai Dzat yang menjawab doa-doa orang yang terjepit, aku berlindung dengan keridhaan-Mu dari kemurkaan-Mu, berlindung dengan ampunan-Mu dari adzab-Mu, janganlah Engkau rnemutus harapanku, dan janganlah Engkau menyia-nyiakan do’aku.”

Malik berkata: “Akupun pulang ke rumahku, lalu tidur. Kemudian aku bermimpi melihat Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam, beliau Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Wahai Malik, janganlah engkau membuat orang putus asa dari rahmat Allah, janganlah engkau membuat mereka putus asa dait ampunan-Nya. Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memperhatikan urusan Muhammad bin Harun dari tempat yang Maha Tinggi maka Dia telah mengabulkan do’a dan permintaan maaf atas kesalahannya. Maka pergilah di pagi hari dan katakan kepadanya: “Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan makhluk-makhluk pertama dan makhluk-makhluk terakhir pada hari kiamat. Allah akan membela hewan-hewan yang dulu tidak punya tanduk atas hewan-hewan yang dulu punya tanduk. Jika dulu hewan yang bertanduk pernah menyakiti hewan yang tidak bertanduk dengan tanduknya, maka sesungguhnya Allah akan membela hewan tak bertanduk terhadap hewan yang bertanduk. Dan Allah akan mengumpulkan antara kamu wahil Muhammad bin Harun dengan ibumu, kemudian Allah akan menghukumi kamu untuk ibumu. Dan Dia akan memerintahkan kepada para malaikat untuk mengikatmu dengan belenggu yang berat menuju neraka. Maka jika engkau merasakan panas apinya selama tiga hari tiga malam dari hari-hari dunia, Allah akan melemparkan rahmat ke dalam hati ibumu, dan memberinya ilham untuk merninta anugerah pengampunan bagimu dari-Nya. Maka Diapun memberikan anugerah pengampunan kepadamu karenanya (ibumu), lalu kalian berdua masuk ke dalam sorga, karena (Dia telah berfirman):
‘Sesungguhnya Aku telah berjanji bahwa tidaklah seorang hamba dar
i hamba-hamba-Ku yang meminum-minuman yang memabukkan dan membunuh jiwa yang telah Kuharamkan kecuali akan Aku rasakan padanya panas api neraka.’
Di pagi harinya, aku berangkat menemuinya, lalu kukabarkan mimpiku kepadanya. Maka seakan-akan kehidupannya bagaikan tanah kering berkerikil yang disiram air, kemudian dia meninggal. Aku termasuk orang yang menshalatinya. (AR)*

***dari qiblati edisi 9/III

10 thoughts on “BETAPA LEMBUT RAHMATMU YA ALLAH

  1. Pingback: Kisah Nyata | enkripsi

  2. Pingback: kumpulan kisah nyata yang sangat menyentuh hati « Sesungguhnya Pacaran Adalah Perbuatan Keji Dan Haram. Maka Jangan Pacaran Agar Selamat Dunia Akherat. (silahkan add Facebook: tundher_cary@yahoo.com & ainuamri2@gmail.com )

  3. Pingback: cerita cinta – kumpulan cerita cinta – kisah cinta – cerita romantis – kisah romantis – cerita mesra – kisah mesra – love story – cerita fiksi – cerita keluarga – kisah keluarga – cerita ro

  4. Pingback: cerita cinta – kumpulan cerita cinta – kisah cinta – cerita romantis – kisah romantis – cerita mesra – kisah mesra – love story – cerita fiksi – cerita keluarga – kisah keluarga – cerita ro

  5. Pingback: kumpulan kata-kata cinta terindah – kata romantis – kata kata mutiara – kata mesra – kata kata bijak – ayat ayat cinta – motivasi – kata cinta « Sesungguhnya Pacaran Itu Haram Hukumnya. Maka Jangan Pacaran A

  6. Pingback: KUMPULAN KISAH NYATA | enkripsi

Silahkan tinggalkan komentar disini :)